BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Dalam sebuah proses
pembelajaran komponen yang turut menentukan keberhasilan sebuah proses adalah
evaluasi. Melalui penilaian orang akan mengetahui sampai sejauh mana
penyampaian pembelajaran atau tujuan pendidikan atau sebuah program dapat
dicapai sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Evaluasi merupakan salah satu
kegiatan utama yang harus dilakukan dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran.
Melalui Evaluasi, kita akan mengetahui perkembangan hasil belajar, intelegensi,
bakat khusus, minat, hubungan social, sikap dan kepribadian siswa atau peserta
didik serta keberhasilan sebuah program.
- Rumusan Masalah
- Bagaimana ruang lingkup evaluasi
pembelajaran?
- Apa saja karakteristik evaluasi
pembelajaran?
- Tujuan Masalah
- Untuk mengetahui bagaimana ruang
lingkup evaluasi pembelajaran.
- Untuk mengetahui apa saja
karakteristik penilaian pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
- Ruang Lingkup
evaluasi Pembelajaran
Ruang lingkup evaluasi
berkaitan dengan objek evaluasi itu sendiri.Jadi, jika objek tersebut tentang
pembelajaran, maka semua hal yang berkaitan dengan pembelajaran menjadi ruang
lingkup evaluasi pembelajaran. Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dapat
ditinjau dari berbagai perspekttif, yaitu domain hasil belajar, sistem pembelajaran,
proses dan hasil belajar, serta kompetensi.[1]
- Ruang lingkup
Penilaian pembelajaran dalam perspektif domain hasil belajar
Menurut Benyamin S.
Bloom, dkk hasil belajar dapat di kelompokkan ke dalam tiga domain ,yaitu
kognitif, afektif, dan psikomotor. Adapun rincian domain tersebut, antara lain:
- Domain kognitif (cognitive domain).
domain ini memiliki enam jenjang kemampuan, yaitu:
- Pengetahuan
(knowledge) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut siswa mengetahui adanya
konsep, fakta atau istilah tanpa harus mengerti atau dapat menggunakannya.
Kata kerja yang dapat di gunakan, antara lain: mengidentifikasi, membuat
garis besar, menyusun daftar dll.
- Pemahaman
(comprehension) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut siswa memahami atau
mengerti tentang materi pelajaran yang disampaikan dan dapat
memanfaatkannya. Kata kerja yang dapat digunakan antara lain menjelaskan,
menyimpulkan, memberi contoh dll.
- Penerapan
(application) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik
menggunakan ide-ide umum, metode, prinsip, dan teori dalam situasi yang
baru dan konkret. Kata kerja yang digunakan diantaranya mengungkapkan,
mendemonstrasikan, menunjukkan dll.
- Analisis
(analysis), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik
menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu ke dalam komponen
pembentuknya. Kata kerja yang digunakan diantaranya menggambarkan
kesimpulan, membuat garis besar, menghubungkan dll.
- Sintesis
(synthesis) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik
menghasilkan sesuatu yang baru dengan cara menggabungkan berbagai faktor.
Hasilnya bisa berupa tulisan, rencana atau meanisme. Kata kerja yang
digunakan diantaranya menyusun, menggolongkan, menggabungkan dll.
- Evaluasi
(evaluation) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik dapat
mengevaluasi suatu situasi, keadaan, pernyataan atau konsep berdasaran
kriteria tertentu. Kata kerja yang digunakan diantaranya menilai,
membandingkan, menduga dll.
- Domain afektif (affective domain)
Domain afektifyaitu
internalisasi sikap yang menunjuk ke arahpertumbuhan batiniah dan terjadi bila
peserta didik sadar tentang nilai yang diterima, kemudian mengambil sikap
sehingga menjadi bagian darinya dalam membentu nilai dan tingkah laku. Domain
afektif terdiri atas beberapa jenjang kemampuan, yaitu:
- Kemauan menerima
(receiving) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik peka
terhadap eksistensi fenomena atau rangsangan tertentu. Kata kerja yang
digunakan diantaranya menanyakan, memilih, menggambarkan dll.
- Kemauan menanggapi
atau menjawab (responding) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta
didik tidak hanya peka terhadap suatu fenomena, tetapi juga bereaksi
terhadap salah satu cara. Penekanannya pada kemauan peserta didik untuk
menjawab secara sukarela, membaca tanpa ditugaskan. Kata kerja yang
digunakan diantaranya membaca, mengemukakan, mendiskusikan dll.
- Kemauan menanggapi
atau menjawab (responding)yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta
didik menilai suatu objek, fenomena atu tingah laku secara konsisten. Kata
kerja yang digunakan diantaranya melengkapi, menerangkan, mengusulkan dll.
- Organisasi
(organization) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik menyatukan
nilai yang berbeda, memecahkan masalah. Kata kerja yang digunakan
diantaranya mengubah, mengatur, membandingkan dll.
- Menjadi pola hidup
yaitu kemampuan seseorang untuk menerapkan setiap yang dipelajari dalam
tindakan sehari-hari.
- Domain psikomotor
(psychomotor domain)
Domain psikomotor yaitu
kemampuan peserta didik yang berkaitan dengan gerak tubuh atau bagiannya. Kata
kerja yang digunakan harus sesuai dengan kelompok ketrampilan masing-masing,
yaitu:
a)
Muscular or motor skill,
yang meliputi : mempertontonkan gerak, menunjukkan hasil, melompat,
menggerakkan, menampilkan.
b)
Manipulations of materials or objects,
yang meliputi : mereparasi, menyusun, membersihkan, menggeser, memindahkan,
membentuk.
c) Neuromuscular coordination, yang meliputi : mengamati, menerapkan, menghubungkan,
menggandeng, memadukan, memasang, memotong, menarik dan menggunakan.
Berdasarkan taksonomi
Bloom di atas, maka kemampuan peserta didik dibagi menjadi dua, yaitu tingkat
tinggi dan tingkat rendah.kemampuan tingkat rendah terdiri atas pengetahuan,
pemahaman, dan aplikasi, sedangkan kemampuan tingkat tinggi meliputi analisis,
sintesis, evaluasi dan kreatifitas.
- Ruang Lingkup
Penilaian Pembelajaran dalam Perspektif Sistem Pembelajaran
- Program
pembelajaran yang meliputi:
- Tujuan
pembelajaran umum atau kompetensi dasar, yaitu target yang harus dikuasai
peserta didik dalam setiap pokok atau bahasan.
- Isi atau materi
pembelajaran, yaitu isi kurikulum yang berupa topik atau pokok bahasan
beserta perinciannya dalam setiap bidang studi.
- Metode
pembelajaran, yaitu cara guru menyampaikan materi pelajaran, seperti
metode ceramah, tanya jawab diskusi dll.
- Media pembelajaran
yaitu alat-alat yang membantu untuk mempermudah guru dalam menyampaikan
isi atau materi pelajaran. Media dibagi menjadi 3, yaitu media audio,
media visual, media audio-visual.
- Sumber belajar,
yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik dan latar.
- Lingkungan,
terutama lingkungan sekolah dan keluarga.
- Penilaian proses
dan hasil belajar, baik menggunakan tes ataupun non tes
- Program
pelaksanaan pembelajaran, meliputi:
- Kegiatan, yang
meliputi jenis kegiatan, prosedur pelaksanaan, sarana pendukung dll.
- Guru, terutama
dalam hal menyampaikan materi, kesulitan guru dll.
- Peserta didik,
terutama peran peserta dalam kegiatan belajar, keaktifan, kesulitan
belajar dll.
4.
Hasil pembelajaran, baik untuk jangka pendek, jangka
menengah, dan jangka panjang.
- Ruang Lingkup
Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif Penilaian Proses dan Hasil Belajar
- Sikap, kebiasaan,
motivasi, minat dan bakat.
- Pengetahuan dan
pemahaman peserta didik terhadap bahan pelajaran.
- Kecerdasan peserta
didik .
- Perkembangan
jasmani atau kesehatan.
- Keterampilan
- Ruang Lingkup
Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif Penilaian Berbasis Kelas
Sesuai Kurikulum
Berbasis Kompetensi 2004, maka ruang lingkup penilaian berbasis kelas adalah
sebagai berikut:
- Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran
Kompetensi ini pada
hakikatnya ialah pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan nilai-nilai yang
direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak setelah peserta didik
menyelesaikan suatu aspek atau subjek mata pelajaran tertentu.
- Kompetensi Rumpun
Pelajaran
Rumpun pelajaran
merupakan kumpulan dari mata pelajaran yang lebih spesifik.
- Kompetensi Lintas
Kurikulum
Kompetensi ini
merupakan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik melalui seluruh rumpun
pelajaran dalam kurikulum
- Kompetensi Tamatan
Kompetensi ini
merupakan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai-nilai yang direfleksikan
dalam kebiasaan berpikir dan bertindak setelah peserta didik menyelesaikan
jenjang pendidikan tertentu.
- Pencapaian
Keterampilan Hidup
Penguasaan berbagai
kompetensi dasar, kompetensi lintas kurikulum, kompetensi rumpun pelajaran, dan
kompetensi tamatan melalui berbagai pengalaman belajar dapat memberikan efek
posistif dalam bentu kecakapan hidup (life skills).
B.
Karakteristik evaluasi Pembelajaran
Secara sederhana,
Zainal Arifin (2011 : 69) mengemukakan karakteristik instrument evaluasi
yang baik adalah “valid, reliabel, relevan,
representatif praktis,deskriminatif, spesifik dan proporsional”.
- Valid, artinya
suatu alat ukur dapat dikatakan valid jika betul-betul mengukur apa yang
hendak diukur secara tepat. Misalnya, alat ukur matapelajaran Ilmu Fiqih,
maka alat ukur tersebut harus betul-betul dan hanyamengukur
kemampuanpeserta didik dalam mempelajari
IlmuFiqih, tidak boleh dicampuradukkan dengan
materi pelajaran yang lain.
Validitas suatu
alat ukur dapat ditinjau dari berbagai segi, antara lain validitas ramalan
(predictive validity), validitas bandingan (concurent validity), dan
validitas isi (content validity), validitas konstruk
(construct validity), dan lain-lain.
- Reliabel, artinya
suatu alat ukur dapat dikatakan reliabel atau handal jika ia mempunyai
hasil yang taat asas (consistent). Misalnya, suatu alat ukur
diberikan kepada sekelompok peserta didik saat ini, kemudian diberikan
lagi kepada sekelompok peserta didik yang sama pada saat yang akan datang,
dan ternyata hasilnya sama atau mendekati sama, maka dapat dikatakan alat
ukur tersebut mempunyai tingkat reliabilitas yang tinggi.
- Relevan, artinya
alat ukur yang digunakan harus sesuai
dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang
telah ditetapkan. Alat ukur juga harus sesuai dengan domain hasil
belajar, seperti domain kognitif, afektif, dan
psikomotor.Jangansampai ingin mengukur domain
kognitif menggunakan
alat ukur non-tes. Hal ini tentu tidak relevan.
- Representatif,
artinya materi alat ukur harus betul-betul mewakili dari seluruh materi
yang disampaikan. Hal ini dapat dilakukan bila guru menggunakan silabus
sebagai acuan pemilihan materi tes. Guru juga harus memperhatikan proses
seleksi materi, mana materi yang bersifat aplikatif dan mana yang tidak,
mana yang penting dan mana yang tidak.
- Praktis, artinya
mudah digunakan. Jika alat ukur itu sudah memenuhi syarat tetapi sukar
digunakan, berarti tidak praktis. Kepraktisan ini bukan hanya dilihat dari
pembuat alat ukur (guru), tetapi juga bagi orang lain yang ingin
menggunakan alat ukur tersebut.
- Deskriminatif,
artinya adalah alat ukur itu harus disusun sedemikian rupa,
sehingga dapat menunjukkan perbedaan-perbedaan yang
sekecilapapun. Semakin baik suatu alat ukur, maka semakin mampu alat ukur
tersebut menunjukkan perbedaan secara teliti.Untuk mengetahui apakah suatu
alat ukur cukup deskriminatif atau tidak,
biasanya didasarkan atas uji daya pembeda alat ukur
tersebut.
- Spesifik, artinya
suatu alat ukur disusun dan digunakan khusus untuk objek yang diukur. Jika
alat ukur tersebut menggunakan tes, maka jawaban tes jangan menimbulkan
ambivalensi atau spekulasi.
- Proporsional,
artinya suatu alat ukur harus memiliki tingkat kesulitan yang proporsional
antara sulit, sedang dan mudah. Begitu juga ketika menentukan jenis alat
ukur, baik tes maupun non-tes.
BAB III
KESIMPULAN
Ruang lingkup evaluasi
berkaitan dengan objek evaluasi itu sendiri.Jadi, jika objek tersebut tentang
pembelajaran, maka semua hal yang berkaitan dengan pembelajaran menjadi ruang
lingkup evaluasi pembelajaran. Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dapat
ditinjau dari berbagai perspekttif, yaitu domain hasil belajar, sistem
pembelajaran, proses dan hasil belajar, serta kompetensi.
Secara sederhana,
Zainal Arifin (2011 : 69) mengemukakan karakteristik instrument evaluasi
yang baik adalah “valid, reliabel, relevan,
representatif praktis,deskriminatif, spesifik dan proporsional”.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin Zainal. 2009.
Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosada karya Offset.
Arikunto, Suharsini.
2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
http://hettymediapembelajaran.wordpress.com/2013/05/03/evaluasi-pembelajaran
[1]http://hettymediapembelajaran.wordpress.com/2013/05/03/evaluasi-pembelajaran-[2]http://sifaazmi-susilowati.blogspot.com/2012/03/pendekatan-penilaian-penilaian-acuan.html
No comments:
Post a Comment