BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Manusia sebagai makhluk sosial dan berorganisasi yang membutuhkan
berbagai informasi, karena informasi menjadi kebutuhan mutlak bagi setiap
manusia. Justru itu di perlukan megetahui metode penelitian kuantitatif untuk mempermudah
manusia memperoleh data atau informasi.
Penelitian kuantitatif merupakan metode paling mudah dan penting
untuk mendapatkan data hasil penelitian.
B.
RUMUSAN MASALAH
·
Apa yang di maksud dengan pengolahan
data?
·
Apakah langkah-langkah pengolahan data?
·
Apakah tujuan pelaporan hasil evaluasi?
·
Apakah manfaat dari penggunaan
hasil evaluasi pembelajaran?
C.
TUJUAN PENULISAN
·
Untuk mengetahui maksud dari pengolahan data
·
Untuk mengetahui langkah-langkah pengolahan data
·
Untuk mengetahui tujuan pelaporan hasil evaluasi
·
Untuk mengetahui manfaat dari penggunaan hasil evaluasi pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGOLAHAN
DATA
Mengolah data berarti memberikan nilai dan
makna terhadap data yang sudah di kumpulkan sebagaimana di katakana oleh Carl
H. Witherington 1952 “an evaluation is a declaration that something has or
doesnot have value”. Jika datanya tentang prestasi belajar, berarti
pengolahan data tersebut memberi nilai kepada peserta didik berdasarkan
kualitas hasil pekerjaannya. Penilaian harus memberikan sumbangan positif
terhadap pencapaian belajar peserta didik.[1]
Pengolahan data memiliki beberapa pengertian yang berbeda menurut para ahli
sebagai berikut :
1) Jogiyanto (2005 : 2)
Pengelolaan data adalah manipulasi dari
data kedalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti, berupa suatu
informasi.
2) Sutabri (2005 : 21)
Pengolahan data terdiri dari
kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data.
Dalam pengolahan data biasanya sering
digunakan analisis statistik.
Analisis
statistik digunakan jika ada data kuantitatif, yaitu data-data yang berbentuk
angka-angka. Sedangkan untuk data kualitatif, yaitu data yang berbentuk
kata-kata, tidak dapat diolah dengan statistik. Jika data kualitatif itu akan
diolah dengan statistik, maka data tersebut harus diubah terlebih dahulu
menjadi data kuantitatif (kuantitatif data). Meskipun demikian, tidak semua
data kualitatif dapat diubah menjadi data kuantitatif, sehingga tidak mungkin
diolah dengan statistik.[2]
B.
LANGKAH-LANGKAH PENGOLAHAN DATA
Ada empat langkah pokok dalam mengolah hasil evaluasi, yaitu :
1.
Menskor, yaitu memberikan skor pada hasil evaluasi yang dapat di
capai oleh peserta didik. Untuk menskor atau memberikan angka di perlukan tiga
jenis alat bantu, yaitu : kunci jawaban, kunci skoring, dan pedoman konversi.
2.
Mengubah skor mentah menjadi skor standar sesuai dengan norma
tertentu
3.
Mengkonversikan skor standar ke dalam nilai, baik berupa huruf atau
angka
4.
Melakukan analisis soal(jika di perlukan) untuk mengetahui derajat
validitas dan reliabilitas soal, tinkat kesukaran soal (difficulty index), dan
daya pembeda.
Jika data sudah di olah dengan aturan-aturan tertentu, langkah
selanjutnya adalah menafsirkan data itu, sehingga memberikan makna. Langkah
penafsiran data sebenarnya tidak dapat di lepaskan dari pengolahan data itu
sendiri, karena setelah mengolah data dengan sendirinya akan menafsirkan hasil
pengolahan itu.
Memberikan
penafsiran maksudnya adalah membuat pernyataan mengenai hasil pengolahan data
yang didasarkan atas kriteria tertentu yang disebut norma. Norma dapat
ditetapkan terlebih dahulu secara rasional dan sistematis sebelum kegiatan
evaluasi dilaksanakan, tetapi dapat pula dibuat berdasarkan hasil-hasil yang
diperoleh dalam melaksankan evaluasi. Sebaliknya, bila penafiran data itu tidak
berdasarkan kriteria atau norma tertentu, maka ini termasuk kesalahan besar.[3]
Adapun cara pendekatan pengelolaan hasil evaluasi
data melalui dua cara yaitu, PAP dan
PAN. Pendekatan penafsiran
hasil tes, yaitu pendekatan penilaian acuan patokan (PAP) dan pendekatan
penilaian acuan norma (PAN).Pendekatan penilaian acuan patokan (PAP) pada
umumnya di gunakan untukmenafsirkan hasil tes formatif, sedangkan penilaian
acuan norma (PAN) digunakan untuk menafsirkan hasi tes sumatif. Namun, dalam
kurikulum Berbasis Kompetensi dengan model penilaian berbasis kelas
(classroom-based assessment) pendekatan yang di gunakan adalah PAP. Karena
pendekatan ini lebih menitik beratkan pada apa yang dapat di lakukan oleh
peserta didik. Setelah di
peroleh skor setiap peserta didik, guru hendaknya tidak tergesa-gesa menentukan
prestasi belajar (nilai) peserta didik yg di dasarkan pada angka yang di
peroleh setelah membagi skor dengan jumlah soal, karena cara tersebut di anggap
kurang profesional. Misalnya, seorang peserta didik memperoleh skor 60,
sementara skala nilai yang di gunakan untuk mengisi buku rapor adalah skala
0-10 atau skala 0-5, maka skor tersebut harus dikonversikan terlebih dahulu
menjadi skor standar sebelum di tetapkan sebagai nilai akhir.[4]
C.
PELAPORAN HASIL EVALUASI PEMBELAJARAN
Semua hasil evaluasi harus di laporkan kepada berbagai pihak yang
berkepentingan, seperti orang tua/wali, atasan, pemerintah, dan peserta didik
itu sendiri sebagai akuntabilitas publik. Hal ini di maksudkan agar proses dan
hasil yang di capai peserta didik termasuk perkembangannya dapat di ketahui
oleh berbagai pihak, sehingga orang tua/wali (misalnya) dapat menentukan sikap
yang objektif dan mengambil langkah-langkah yang pasti sebagai tindak lanjut
dari laporan tersebut, sebaliknya, jika hasil evaluasi itu tidak di laporkan,
orang tua peserta didik tidak mengetahui kemajuan belajar yang di capai oleh
anak nya, karena itu pula mungkin orang tua peserta didik tidak mempunyai sikap
dan rencana yang pasti untuk anaknya, baik dalam pemilihan minat dan bakat,
bimbingan maupun untuk melanjutkan studi yang lebih tinggi.
Hasil evaluasi juga perlu di
laporkan kepada pemerintah, dalam hal ini kementrian agama di tingkat provinsi
dan labupaten/kota. Tujuannya adalah untuk melihat kemajuan-kemajuan peserta
didik, baik secara kelompok maupun individual. Laporan kemajuan belajar peserta
didik merupakan sarana komunikasi antara madrasah, peserta didik, dan orang tua
dalam upaya mengembangkan dan menjaga hubungan kerja sama yang baik di antara
mereka.
Dalam dokumen kurikulum berbasis kompetensi, pusat kurikulum
Balitbang Depdiknas (2002 : 35) menjelaskan “ laporan kemajuan siswa dapat di
kategorikan menjadi dua jenis, yaitu laporan prestasi dalam mata pelajaran dan
laporan pencapaian”.
1.
Laporan Prestasi Mata Pelajaran
Laporan prestasi mata pelajaran berisi informasi tentang pencapaian
kompetensi dasar yang telah di tetapkan dalam kurikulum. Pada masa lalu,
prestasi belajar peserta didik dalam setiap mata pelajaran di laporkan dalam
bentuk angka. Bagi peserta didik dan orang tua, angka ini kurang memberi
informasi tentang kompetensi dasar dan pengetahuan apa yang telah di miliki
peserta didik, sehingga sulit menentukan jenis bantuan apa yang harus di
berikan kepada peserta didik, sehingga sulit menentukan jenis bantuan apa yang
harus di berikan kepada peserta didik agar mereka menguasai kompetensi mata
pelajaran tertentudan tingkat penguasaannya.
2.
Laporan Pencapaian
Laporan pencapaian merupakan laporan yang menggambarkan kualitas
pribadi peserta didik sebagai internalisasi dan kritalisasi setelah peserta
didik belajar melalui berbagai kegiatan, baik intra, ekstra maupun kontra
kurikuler pada kurun waktu tertentu. Dalam kurikulum berbasis kompetensi, hasil
belajar peserta didik dibandingkan antara kemampuan sebelum dan sesusudah
kegiatan pembelajaran berdasarkan kriteria yang telah di tetapkan dalam
kurikulum.[5]
D.
PENGGUNAAN HASIL EVALUASI PEMBELAJARAN
Ada banyak manfaat dari hasil evaluasi pembelajaran untuk semua
pihak yang terlibat dalam pembelajaran, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Sedangkan penggunaan hasil evaluasi, Remmer (1967) mengatakan “we discuss here the use of test results to help students understand
them selves better, explain pupil growth and development to parents and assist
the teacher in planning instruction”. Dengan
demikian, kita dapat menggunakan hasil evaluasi untuk membantu pemahaman
peserta didik menjadi lebih baik, menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan
peserta didik kepada orang tua, dan membantu guru dalam menyusun perencanaan
pembelajaran. Dan adapun beberapa jenis manfaat penggunaan hasil evaluasi
sebagai berikut :
a) Untuk Keperluan
Laporan
Pertanggung
Jawaban
Asumsinya adalah banayak pihak yang berkepentingan dengan hasil
evaluasi. Misalnya, orang
tua perlu mengetahui kemajuan atau perkembangan hasil belajar anaknya, sehingga
dapat menentukan langkah-langkah berikut nya. Oleh sebab itu, anda harus membuat laporan ke berbagai pihak sebagai
bentuk akuntabilitas publik.
b) Untuk Keperluan Seleksi
Asumsinya adalah setiap awal dan akhir
tahun ada peserta diddik yang mau masuk madrasah dan ada peserta didik yang mau
menamatkan madrasah pada jenjang pendidikan tertentu. Hasil evaluasi dapat
digunakan untuk menyeleksi, baik ketika peserta didik mau masuk madrasah atau
jenis pendidikan tertentu.
c) Untuk Keperluan Promosi
Asumsinya adalah pada akhir tahun
pelajaran, dan peserta didik yang naik kelas atau lulus.
d) Untuk Keperluan Diagnosis
Asumsinya adalah hasil evaluasi menunjukan
ada peserta didik yang mampu menguasai kompetensi sesuai dengan kriteria yang
telah di tetapkan. Atas dasar asumsi ini, maka anda perlu melakukan diagnosis
terhadap pesrta didik yang kurang mampu tersebut.
e) Untuk Memprediksi Masa Depan Peserta Didik
Hasil evaluasi perlu di analisis oleh
setiap guru mata pelajaran. Tujuannya untuk mengetahui sikap, bakat, minat dan
aspek-aspek kepribadian lainnya dari peserta didik, serta dalam hal apa peserta
didik dianggap paling menonjol sesuai indikator keunggulan.[6]
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Setelah membahas apa yang telah dijelaskan
dalam makalah ini. Kita dapat menyimpulkan bahwa melakukan evaluasi dalam
pembelajaran itu harus menggunakan beberapa metode dan pendekatan. Serta ketika
melaporkan hasil evaluasi pembelajaranpun kita harus menggunakan
langkah-langkah yang sudah dijelaskan tersebut. Tidak hanya menyusun, tetapi
kita sebagai pendidikpun dituntut agar dapat membentuk kemampuan serta
meningkatkan kemampuan peserta didik setelah melaksanakan dan melalui proses
pembelajaran.
No comments:
Post a Comment